Akhirnya
terwujud juga niat saya untuk
mengunjungi daerah Pecinan di kota Jakarta. Pagi itu saya berniat akan bertemu
dengan klien saya di daerah Harmoni untuk suatu pekerjaan, namun saya tidak
ingin menyia-nyiakan waktu untuk mengunjungi pecinan kota yang tidak jauh dari
lokasi bertemu dengan klien . Pertemuan dengan Klien memakan waktu
tidak lebih dari dua Jam. Lalu teringat dengan sahabat saya yang se Hobby
dengan saya, Gamal. Sayapun segera menelponnya. Ternyata gayung bersambut, ternyata dia mempunyai niat ingin ke
Pecinan pula.
Akhirnya kami janjian bertemu di Stasiun kereta api Kota, karena posisi sahabat saya saat itu sedang di wilayah Pasar baru. Tepat Jam
12.00, KRL yang ditumpangi sahabat saya
itu tiba, kami bertemu dan segera menuju lokasi “buruan” foto kami.
Kami memulai dari ujung jalan Pintu Besar
Selatan, dimana terdapat koridor yang di penuhi oleh para pedagang kaki lima ,
seniman lukis dan para penjual batu akik.
Suasana sepanjang Koridor ini sangat fotogenik. Saya dan sahabat saya tidak
berhenti membidikan kamera ke objek-objek yang menarik disepanjang koridor ini.
Mengenai tarif untuk melukis sebuah lukisan, Mas Sardi
membandrol Rp. 500.000,- untuk satu lukisan
wajah karikatur, tapi kalau lebih dari satu maksimal 6 wajah
dibandrol 1 juta rupiah, seperti apa
yang sedang dikerjakan oleh Mas Sardi. Lama mengerjakan pesanan lukisan berkisar satu sampai dua hari. Setelah merasa
cukup informasi dari Mas Sardi, kami melanjutkan perburuan kami dan pamit
kepada Mas Sardi.
Masih
di koridor toko di jalan Pintu Besar Selatan, kami terus membidikan kamera
kami. Tiba di tikungan menuju jalan Pancoran. Kami tertarik dengan pedagang
yang menjajakan dagangan lain dari pada yang lain. Pedagang ini menjajakan Ular
Kobra. Waaahh…menarik sekali, darah dari ular kobra konon sangat berkhasiat
antaranya dapat meningkatkan stamina tubuh.
Setelah puas mengambil foto ular,
tidak terasa terasa lapar perut ini. Segera kami menuju restoran masakan Padang yang
tidak jauh dari dari situ.
Setelah menyantap makan siang , kami lanjutkan
perburuan kami. Tidak jauh dari rumah makan tadi kami di tawarkan oleh penjual
batu akik. Tertarik juga saya untuk mewawancarai pedagang itu. Mas Ferry
namanya, dia sudah lama berdagang batu akik atau batu hiasan. Akhir akhir ini
kembali marak orang mengkoleksi batu Akik, sejak Presiden SBY memberikan
cendera mata batu hiasan yang terkenal yaitu batu Bacan kepada Presiden
Amerika Serikat, Barack Obama
Batu
Bacan saat ini menjadi batu idola
bagi para penggemar batu Akik. Saya
ingin mengetahui seperti apa sih batu Bacan
itu? . Lalu dengan senang
hati Mas Ferry memperlihatkan beberapa
koleksinya selain batu Bacan. Mas Ferry menunjuk ke satu cincin dimana sudah
terikat batu Bacan itu. Batu Bacan berwarna hijau tua. Koleksi yang
diperlihatkan Mas Ferry itu merupakan koleksi yang berkualitas “KW 2” ( Grade
2) yang di bandrol 4 juta rupiah. Untuk
membeli dengan kualitas Grade 1, musti ada perjanjian pertemuan. “Itu demi
keamanan” kata Mas Ferry.
Perburuan kami lanjutkan menuju kearah gang
Gloria. Menurut informasi di sepanjang gang ini banyak pedagang menjajakan
makanan Cina. Akhirnya kami sampai di ujung gang Gloria.
Waaaaauuuu… bener fotogenik…kami segera membidikan kamera
kami kearah yang menarik bagi kami. Sayang kami datang pada waktu yang kurang
tepat. Aktivitas disana sudah tidak ramai.
Koh Atan pemilik gerobak masakan Ayam Hainan,
mengatakan kalau aktivitas yang ramai di gang Gloria itu pada jam 6 pagi.
Banyak orang membeli makanan
untuk santapan sarapan pagi mereka.
Dan juga tepat dibelakang gerobak Koh
Atan, ada kedai Kopi yang terkenal yaitu Kedai Kopi TAK KIE. Kedai itu menjual
kopi khasnya yaitu Es Kopi. Sayang sekali, kami tiba di kedai itu sudah
persiapan untuk tutup. Kami disarankan untuk kembali esok hari, wuiiihhhh agak
kecewa dan penasaran untuk mencobanya
Kami
segera melanjutkan perburuan, tiba-tiba ada yang seorang ibu menawarkan minuman
yang terbuat dari lidah buaya. Hmmmm memang beda rasanya dari yang pernah saya
coba. Tidak ada rasa getir lidah buaya
dari minuman itu. Di kedai lidah buaya itu kami juga ditawarkan untuk mencoba makanan
otak-otak yang berada diseberangnya Kami pun menuju kedai Otak-otak.
Disana
kami disambut oleh Ci Jesica, dia
owner dari kedai yang menjual otak-otak itu.
Segera kami memesan 10 buah, setelah 10 menit kemudian tibalah otak-tak
yang terbuat dari ikan tenggiri itu. Ci
Jesica sendiri yang menyajikannya.
Hmmmm …Memang beda rasanya dari otak-otak yang pernah saya makan sebelumnya. Oh ya harga satu buah otak-otak dibandrol Rp.8000,-. Gimana ingin mencobanya?.
Ternyata
cuaca hari ini tidak bersahabat. Setelah menyantap Otak-otak di kedai Ci Jesica, Hujan gerimispun turun.
Dengan langkah dipercepat kami keluar dari gang Gloria dan menuju ke pusat
pertokoan.
Untuk menuju ke sana kita melalui koridor kembali, suasananya
mengingatkan saya dengan Malioboro Yogyakarta. Setibanya di pusat berbelanjaan
itu , kami segera mencari pusat makanan dan kami memesan dua cangkir kopi.
Sambil menunggu Hujan reda, kami tetap membidikan kamera kami pada suasana
pusat makanan di gedung itu.
Hampir
satu jam kami di pusat perbelanjaan itu, lalu kami melanjuti perburuan lagi.
Ternyata hujan belum reda. Kami kembali menyusuri koridor sambil melihat
dagangan yang dijajakan. Tepat di ujung sebuah gang kecil, kami segera
menelusuri gang tersebut. Suasana sehabis hujan, bagi kami sangatlah indah. Di
gang itu kami membidikan semua aktifitas yang terjadi.
Tidak
terasa hari sudah menunjukan pukul 17.00. segera setelah hujan berhenti kami
kembali menuju ke stasiun Bios, stasiun kereta api.
Dalam perjalanan menuju
stasiun, kembali kami lewati koridor di jalan pintu Besar Selatan .
Tampak Mas Sardi
sedang menyelesaikan pemasangan frame lukisan yang dibuat tadi. Wow…..hasilnya
sangat bagus dan karakter tiap wajah yang dilukis dapat dituangkan pada
lukisannya. Mau coba dibuatkan karikaturnya oleh mas Sardi?....
Setelah
membeli tiket kami segera menuju kereta yang akan mengantarkan saya ke stasiun
Pasar Minggu. Rasa penasaran dengan Pecinan di daerah Kota , sudah sedikit
berkurang. Namun suatu saat nanti saya akan kembali……..TUUIIIIIIITTTTT..kereta
saya segera meluncur……..