Setelah empat tahun mendapat informasi tentang pulau
ini akhirnya saya berkesempatan untuk mengunjunginya. Dengan mem”browsing” dari internet, saya mencari
cara untuk mendapatkan informasi tentang pencapaian ke Pulau ini. Namun saya
mendapat informasi lain dari teman bahwa ada kawannya yang sering mengadakan Tour ke Pulau Derawan dan sekitarnya.
Tanpa berpikir panjang saya putuskan untuk mengikuti paket tour tersebut.
Saat yang di
tunggu-tunggu itu tiba, dengan menggunakan pesawat saya menuju ke pulau
Tarakan, Kalimantan Utara. Oh ya ,
tour ini baru di mulai pada saat sudah berkumpul di Tarakan.
Karena memilih
jadwal penerbangan yang tidak terlalu pagi, saya mendapatkan penerbangan
yang yang mengharuskan transit di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Selama transit di Balikpapan dengan airport yang baru, saya menikmati suasana
airport tersebut. Setelah transit satu jam, panggilan untuk menaiki pesawat
diumumkan, tidak lama kemudian saya sudah mengangkasa lagi. Pada jam 12 siang waktu
setempat, akhirnya pesawat kami landing di airport Juwata, Tarakan. Ternyata
teman-teman yang ikut tour yang sama sudah menunggu, kami saling mengenalkan
diri. Setelah itu pemimpin tour segera
memimpin kami segera menuju ke kendaraan yang sudah disediakan untuk
mengantarkan kami ke pelabuhan Tengkayu . Setelah lima belas menit perjalanan,
sampailah kami di pelabuhan Tengkayu. Speedboat yang akan mengantarkan kami ke
Pulau Derawan sudah menunggu kami, segera kami menaiki speedboat yang berkapasitas untuk 15 orang tersebut pada jam 1
siang.
Setelah
menempuh perjalanan hampir tiga jam, sampailah kami di pulau Derawan. Susana
indah dan tenang terasa setibanya kami di Pulau tersebut, segera kami memasuki
kamar yang sudah disediakan. Wow…hotel
yang kami diami berada diatas air laut, teringat dengan penduduk Suku Bajo di Sulawesi. Sambil melepas
lelah, saya duduk di teras belakang kamar hotel, saya mulai mengabadikan suasa
sore hari, karena asiknya saya mengabadikan
suasana, tiba-tiba ada suara gemercik air dari bawah
dek kayu teras sehingga mengalihkan perhatian saya, ooohh ternyata seekor penyu
laut yang sedang memakan rumput laut sedang mengambil nafas di permukaan air. Besar
sekali ukurannya, kira-kira berukuran panjang 90 cm. Setelah puas mengambil
gambar, segera saya mandi.
Malam hari,
kami berjalan kaki menuju rumah makan
untuk santap malam. Suasana kehidupan malam di Pulau ini terasa hidup.
Sepanjang perjalanan menuju rumah makan terlihat hampir setiap rumah menjajakan
jajanan dan warung-warung yang menyediakan kebutuhan “Sembako”. Anak-anak riang bermain leluasa di jalanan
utama yang tidak beraspal, sesekali kendaraan motor lewat.
Akhirnya tibalah
kami di rumah makan itu, menu makan malam itu sudah tersedia. Ikan Baronang
bakar dengan sambal terasi ditambah dengan sup…. wow. Setelah menyantap makan malam, kamipun segera kembali ke hotel
untuk beristirahat.
Pagi hari,
bel alarm telepon genggam saya berbunyi, segera saya mandi dan setelah itu
sarapan pagi. Pada saat sarapan pagi, si empunya Hotel sempat berbincang dengan
saya mengenai sejarah pulau Derawan.
Beliau menceritakan bahwa Pulau derawan dahulunya di huni oleh bangsa Filipina yang berprofesi sebagai “pembajak laut”,
di pulau inilah mereka membagi hasil jarahan.
merupakan
kuburan pejuang yang pertama kali bermukim dipulau Derawan, asal muasal mereka
berasal dari Filiphina yang kemudian menetap di pulau itu dan kemudian menjadi
pahlawan karena berjuang melawan penjajah, dengan menunggang kuda.
Di pesisir barat pulau ini banyak
dijumpai batang kayu yang terdampar disisi pantai. Penjelajahan ini semakin
menarik karena disetiap beberapa lokasi di pesisir pantai selalu terdapat
perbedaan pemandangan, memang benar-benar pantas untuk dijuluki pulau yang
eksotik.
Tidak terasa
sudah dua jam lebih berjalan kaki mengelilingi pulau Derawan, karena
benar-benar disuguhkan pemandangan dan suasana yang tidak akan didapati di
daerah lain. Kami segera menuju hotel untuk beristirahat sejenak untuk makan
Siang.
Setelah makan
siang dilanjutkan dengan ber-“snorkeling’
, dengan mengendarai speedboat kami diantar menuju dermaga di sebelah timur,
tetapi kami kurang mujur karena tepat sampai di dermaga itu hujan turun di
iringi dengan petir. Kami berteduh di Dermaga yang diberi atap sambil bercerita
dan berbagi pengalaman sesame teman perjalanan. Hampir satu jam, hujanpun
berhenti. Kamipun segera ber-
“snorkeling”. Wow…cantiknya
pemandangan dibawah laut.
Ada penyu laut yang sedang berenang, saya mencoba
mengejar dan mengajak bermain dengannya tetapi sayang, penyu itu cepat berenang
menjauhi saya dan saya tidak dapat mengejarnya.
Setelah dua jam ber-”snorkeling”, dengan perasaan belum puas kami sudahi dikarenakan arus laut sudah
mulai deras . Demi keselamatan kami ,maka segera kembali ke hotel. Namun Sore harinya rasa ketidak puasan ber-snorkeling tadi dapat diobati oleh sunset
yang sangat indah.
Dan malamnya, saya tidur dengan pulas setelah puas
menjelajah pulau Derawan.