Kamis, 03 Juli 2014

EXPLORASI SEHARI DI PULAU DERAWAN



Setelah  empat tahun mendapat informasi tentang pulau ini akhirnya saya berkesempatan untuk mengunjunginya. Dengan mem”browsing” dari internet, saya mencari cara untuk mendapatkan informasi tentang pencapaian ke Pulau ini. Namun saya mendapat informasi lain dari teman bahwa ada kawannya yang sering mengadakan Tour ke Pulau Derawan dan sekitarnya. Tanpa berpikir panjang saya putuskan untuk mengikuti paket tour tersebut.

Saat yang di tunggu-tunggu itu tiba, dengan menggunakan pesawat saya menuju ke pulau Tarakan, Kalimantan Utara. Oh ya , tour ini baru di mulai pada saat sudah berkumpul di Tarakan. 
Karena memilih jadwal penerbangan yang tidak terlalu pagi, saya mendapatkan penerbangan yang  yang mengharuskan  transit di Balikpapan, Kalimantan Timur. Selama transit di Balikpapan dengan airport yang baru, saya menikmati suasana airport tersebut. Setelah transit satu jam, panggilan untuk menaiki pesawat diumumkan, tidak lama kemudian saya  sudah mengangkasa lagi. Pada jam 12 siang waktu setempat, akhirnya pesawat kami landing di airport Juwata, Tarakan. Ternyata teman-teman yang ikut tour yang sama sudah menunggu, kami saling mengenalkan diri. Setelah itu  pemimpin tour segera memimpin kami segera menuju ke kendaraan yang sudah disediakan untuk mengantarkan kami ke pelabuhan Tengkayu . Setelah lima belas menit perjalanan, sampailah kami di pelabuhan Tengkayu. Speedboat yang akan mengantarkan kami ke Pulau Derawan sudah menunggu kami, segera kami menaiki speedboat yang berkapasitas untuk 15 orang tersebut pada jam 1 siang.

 



Setelah menempuh perjalanan hampir tiga jam, sampailah kami di pulau Derawan. Susana indah dan tenang terasa setibanya kami di Pulau tersebut, segera kami memasuki kamar yang sudah disediakan. Wow…hotel yang kami diami berada diatas air laut, teringat dengan penduduk Suku Bajo di Sulawesi. Sambil melepas lelah, saya duduk di teras belakang kamar hotel, saya mulai mengabadikan suasa sore hari, karena asiknya saya mengabadikan

suasana,  tiba-tiba ada suara gemercik air dari bawah dek kayu teras sehingga mengalihkan perhatian saya, ooohh ternyata seekor penyu laut yang sedang memakan rumput laut sedang mengambil nafas di permukaan air. Besar sekali ukurannya, kira-kira berukuran panjang 90 cm. Setelah puas mengambil gambar, segera saya mandi.
Malam hari, kami berjalan kaki menuju rumah makan  untuk santap malam. Suasana kehidupan malam di Pulau ini terasa hidup. Sepanjang perjalanan menuju rumah makan terlihat hampir setiap rumah menjajakan jajanan dan warung-warung yang menyediakan kebutuhan “Sembako”.  Anak-anak riang bermain leluasa di jalanan utama yang tidak beraspal, sesekali kendaraan motor lewat.


 Akhirnya tibalah kami di rumah makan itu, menu makan malam itu sudah tersedia. Ikan Baronang bakar dengan sambal terasi ditambah dengan sup…. wow. Setelah menyantap makan malam, kamipun segera kembali ke hotel untuk beristirahat.

 
Pagi hari, bel alarm telepon genggam saya berbunyi, segera saya mandi dan setelah itu sarapan pagi. Pada saat sarapan pagi, si empunya Hotel sempat berbincang dengan saya mengenai sejarah pulau Derawan. 


Beliau menceritakan bahwa Pulau derawan dahulunya di huni oleh bangsa Filipina yang berprofesi sebagai “pembajak laut”, di pulau inilah mereka membagi hasil jarahan. Namun seiring lajunya masa, maka penduduk di pulau ini sudah bercampur baur. 
 Beliau juga menceritakan bahwa istrinya merupakan keturunan dari orang yang pertama mendiami pulau ini. Oh ya.. pagi ini rencananya kami akan berkeliling dan menjelajahi pulau ini.




Pada jam 8 pagi kami mulai menjelajah, dimulai dari barat pulau ini. Tampak betapa penduduk menjaga kebersihan. Di pulau Derawan terdapat pos TNI AL , Pembangkit Listrik Diesel yang disediakan oleh PLN, yang terletak di dekat kuburan Kuda,merupakan kuburan pejuang yang pertama kali bermukim dipulau Derawan, asal muasal mereka berasal dari Filiphina yang kemudian menetap di pulau itu dan kemudian menjadi pahlawan karena berjuang melawan penjajah, dengan menunggang kuda.












Di pesisir barat pulau ini banyak dijumpai batang kayu yang terdampar disisi pantai. Penjelajahan ini semakin menarik karena disetiap beberapa lokasi di pesisir pantai selalu terdapat perbedaan pemandangan, memang benar-benar pantas untuk dijuluki pulau yang eksotik.





Tidak terasa sudah dua jam lebih berjalan kaki mengelilingi pulau Derawan, karena benar-benar disuguhkan pemandangan dan suasana yang tidak akan didapati di daerah lain. Kami segera menuju hotel untuk beristirahat sejenak untuk makan Siang. 
 

Setelah makan siang dilanjutkan dengan ber-“snorkeling’ , dengan mengendarai speedboat kami diantar menuju dermaga di sebelah timur, tetapi kami kurang mujur karena tepat sampai di dermaga itu hujan turun di iringi dengan petir. Kami berteduh di Dermaga yang diberi atap sambil bercerita dan berbagi pengalaman sesame teman perjalanan. Hampir satu jam, hujanpun berhenti. Kamipun segera ber- “snorkeling”.  Wow…cantiknya pemandangan dibawah laut. 


Ada penyu laut yang sedang berenang, saya mencoba mengejar dan mengajak bermain dengannya tetapi sayang, penyu itu cepat berenang menjauhi saya dan saya tidak dapat mengejarnya. 

Akan tetapi semua itu dapat terobati dengan melihat biota-biota laut lainnya.

 






Setelah dua jam ber-”snorkeling”, dengan perasaan belum  puas kami sudahi dikarenakan arus laut sudah mulai deras . Demi keselamatan kami ,maka segera kembali ke hotel. Namun Sore harinya rasa ketidak puasan ber-snorkeling tadi dapat diobati oleh sunset  yang sangat indah. 




Dan malamnya, saya tidur dengan pulas setelah puas menjelajah pulau Derawan.