Untuk itu saya ingin berbagi
kepada pembaca, beberapa kemudahan yang sama alami dan mungkin masih banyak
lagi yang tidak saya sadari. Berikut kemudahan-kemudahan itu.
Kemudahan diberinya waktu tunggu yang tidak
lama
Setelah
tiga tahun saya menunggu, akhirnya saya mendapat giliran berangkat haji itu. Menurut petugas
Depag pada saya mendaftar , saya kemungkinan akan menunggu selama empat tahun. Alhamdulillah, saya mengikuti ibadah haji
yang regular , karena saya tidak percaya diri untuk menjadi “haji mandiri”
maka saya mendaftarkan diri ke Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) . Oh ya
dalam mencari KBIH ini kita perlu cermat, karena tidak sedikit KBIH yang
professional. Menurut cerita dari teman-teman yang sudah berangkat ibadah haji
banyak jemaah yang kurang puas pelayanan bimbingan hajinya disaat hari
pelaksanaannya. Alhamdulillah, saya
mendapat informasi dari adik saya yang sudah berangkat terlebih dahulu, dia
menyarankan saya untuk mendaftarkan ke KBIH yang pernah dia ikuti.
2. Kemudahan dan Nikmat Kedua
Kemudahan dalam memilih KBIH yang Bonafide
dan Profesional
Memang
benar ketika saya mengikuti “Manasik Haji”, disamping kita mendapatkan
bimbingan tata laksana ibadah haji , kita juga mendapatkan siraman Rohani oleh
penceramah kondang, terasa ke”bonafidan”
dari KBIH yang saya ikuti. Dari ceramah yang didapatkan selama manasik haji
adalah “kesabaran dan menghargai orang lain”, disamping itu juga ibadah Haji
ini bukan hanya ibadah Harta ( karena mahal biayanya) tetapi juga ibadah Fisik.
Apa betul?, tapi saya tidak “su’uzon” dan mencoba untuk melaksanakan
wejangan-wejangan dari para penceramah itu.Disamping itu juga saya ditugaskan menjadi
ketua Regu dengan anggota yang asik semua.
3.
Kemudahan
dan Nikmat Ketiga
Merasa di manjakan dalam pemeriksaan
kesehatan
Persiapan-persiapan hampir selama 6 bulan
sebelum keberangkatan saya jalani baik itu fisik maupun mental dan
spiritualnya.. Saya usahakan setiap pagi setelah shalat Subuh untuk berolah
raga berjalan kaki, bahkan pernah sekali saya berjalan kaki disiang bolong,
tapi saya kapok , karena malam harinya hidungku berdarah (mimisan)…kasian gak sih? Oh ya
satu lagi yang saya suka pada KBIH itu, pada saat test kesehatan
kita tidak perlu datang ke Puskesmas akan tetapi petugas medis (dokter dan
ahli-ahli kesehatan lainnya) dihadirkan
kekantor KBIH itu, maka kami tidak perlu susah payah untuk mengantri di
puskesmas….Alhamdulillah ,satu lagi
kemudahan telah engkau beri Ya Allah”
4.Kemudahan
dan Nikmat Ke empat
Pilkada DKI tahun2012 yang membawa berkah untuk saya
Saya
mendapat giliran pemberangkatan kloter (Kelompok Terbang) 4 ,tapi karena ada
acara Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 yang dilaksanakan pada bulan September
bertepatan dengan keberangkatan untuk kloter Pertama Provinsi DKI Jakarta, maka
akibat pilkada tersebut pemberangkatan Kloter 1 sampai 3 digabung
keberangkatannya dengan rombongan Propinsi Banten. Sekali lagi kemudahan dan
nikmat saya dapatkan Kloter saya (Kloter 4) ,menjadi kloter 1 untuk DKI.
Pelepasan Kloter ini dilepas Oleh Gubernur Fauzi Bowo yang baru saja kalah
dalam pilkada DKI, akan tetapi beliau masih menjabat sebagai gubernur sampai
waktu yang tidak lama lagi sebelum digantikan oleh gubernur baru yang terpilih. Wow bangga sekali saya..
5.
Kemudahan
dan Nikmat Kelima
Perjalanan dari Jakarta langsung ke
Madina
Pagi
dini hari saya berangkat dari Asrama Haji Pondok Gede, sampai di Bandara SUTA (bandara Soekarno Hatta) jam 3.30 pagi, kami
pun cek imigrasi dan menunggu boarding ke pesawat.
Tepat
jam 6.30 kami sudah berada di pesawat yang siap untuk take off , saya dan adik duduk
di belakang kursi yang berada di pintu darurat. Namun yang menempati kursi
tersebut diduduki oleh wanita yang lansia. Sementara itu mereka tidak
diperkenankan untuk duduk di dekat pintu darurat. Dengan tanggap saya langsung
usul ke pramugrari kalau saya dan adik untuk menggantikan duduk di situ. usul
saya diterima , maka kami pindah ke kursi tersebut, wow cukup nyaman duduk disitu karena kaki dapat di luruskan. Alhamdulillah kenikmatan lain yang
engkau berikan Ya Allah.
6.Kemudahan
dan Nikmat Keenam
Pesawat kami mendarat di Madina tidak di
Jeddah.
Dalam
penerbangan saya berdoa selalu agar selalu diberi kelancaran , kemudahan,
kenyamanan dalam perjalanan ibadah Hajiku. Oh ya , ada pengalaman teman bahwa
apabila di Jeddah kita harus sesabar mungkin terutama pada saat diperiksanya Passport kita, ini yang menjadi beban
pikiran saya, bayangkan saja saya sudah
sering traveling ke beberapa negara tapi menurut informasi yang saya dapat,
petugas di Jeddah tidak sopan dan se -enaknya saja..Sekali lagi kemudahan dan
kenikmatan saya dapatkan,Pilot yang mengemudi pesawat kami kebetulan beragama
Islam. Sehingga kami dapat mendarat di Madina. Alhamdulillah .
7. Kemudahan
dan Nikmat Ketujuh
Prosesi di Bandara tidak memakan waktu
lama dibanding di Jeddah.
Kembali
pada informasi yang saya dapat prosesi di custom
di negara Saudi Arabia bertele-tele,
Akan tetapi apa yang saya alami tidak demikian. Sewaktu giliran Passport saya
diperiksa ternyata tidak memakan waktu lama mungkin hanya 2 sampai 3 menit saja.
Setelah penge”cap”an dan diambilnya passport
, saya harus meng”klaim” bagasi untuk
Regu saya, sesuatu yang tidak masuk akal, jumlah anggota regu saya sebanyak
sebelas orang. Hampir setengahnya, saya angkat dan kumpulkan, selebihnya
dibantu oleh anggota regu yang pria, bayangkan saja betapa besar koper-koper
itu.Alhamdulillah tidak lama kemudian kami sudah berada di Bus
yang akan mengantarkan ke tempat pemondokan.
8.
Kemudahan
dan Nikmat Kedelapan
Mendapatkan hotel yang bagus
Sewaktu
manasik di tanah air, kami para calon haji diberi wejangan kalau nanti di tanah
suci menerima apa adanya, begitu pula dengan pemondokan yang akan kami dapatkan
di tanah suci. Tapi …Ya Allah apa yang saya dapatkan hotel lebih dari apa yang
saya kira,saya mendapatkan hotel yang bagus dan kenikmatan lainnya. Kami
dipisahkan dari regu, tetapi saya sebagai ketua regu tetap harus mengawasi
anggota regu. Saya mendapatkan kamar dengan teman yang sesama perokok. Alhamdulillah..Ya Allah…….
9.Kemudahan dan Nikmat Kesembilan
Diijinkannya membawa kamera
Suatu
kenikmatan apabila saya dapat mengabadikan perjalan Ibadah haji saya lewat
hobby yaitu fotografi. Pada saat di tanah air saya rela untuk membeli
sebuah kamera saku yang bisa dipakai untuk professional. Saya mendapat
informasi bahwa sekarang tidak terlalu ketat pengawasan kalau kita membawa
kamera ke dalam masjid nabawi maupun ke dalam masjid Haram. Alhamdulillah kenikmatan lain yang saya
dapatkan untuk menyalurkan hobby saya
mengabadikan secara landscape, human
interest, architecture. Tapi ada momen yang tidak dapat dilupakan , yaitu
pada saat saya ambil video di Masjidil Haram. Ketika saya mengambil
gambar, tiba-tiba “asykar” ( seperti
satpam ) akan merebut kamera saya. Pada saat akan merebut kamera saya,
kebetulan saya saat itu selesai pengambilan gambar, wwwuuuutttss seiring kamera
saya turunkan tangan, si “asykar”
mencoba meraih kamera saya. Tapi beruntung kamera saya tidak tersentuh olehnya,
sambil meminta maaf saya kabur dengan cepat….hiiiyyyy…
10. Kemudahan dan Nikmat Kesepuluh
Kemudahan berobat di pos kesehatan (
agak KKN)
Disamping
beribadah, ada juga acara ziarah ke tempat-tempat ziarah. Tidak tahu kenapa,
tiba-tiba ada pria yang tidak terdaftar di Bus kami sewaktu akan pergi
berziarah. Selidik punya selidik, dia adalah seorang dokter , beliau salah satu
anggota tim dokter di Kloter saya. Wah suatu
keberuntungan karena adanya seorang dokter ikut dalam bus kami. Tidak hanya itu
saja, ada cerita sewaktu habis wukuf di Arafah, salah satu anggota regu saya
ada yang sakit parah, segera saya ke pos Kesehatan dan bertemu dengan dokter itu, asiknya beliau langsung menangani anggota
regu itu.selama melaksanakan ibadah haji ini, boleh dong sedikit KKN. Saya
menjadi akrab dengan dokter itu, hampir setiap dua hari saya cek kondisi
kesehatan. Asiiikkk.
11. Kemudahan dan Nikmat Kesebelas
Selamat sampai di tanah Air
Setelah
selesai prosesi Ibadah haji ini, saya pulang pada tanggal 3 November 2012.
Sudah tidak tahan kangen ini untuk bertemu dengan keluarga yang saya tinggalkan
selama 40 hari. Pesawat kami “take off” jam 6.30 waktu Saudi Arabia dan selama
perjalanan saya tidur, karena pada malamnya kami menunggu keberangkatan ini
sambil bersahaja dengan sesama teman satu Kloter.
Tepat
jam 11 Malam WIB pada hari yang sama
pesawatpun Landing di terminal Haji Bandara Sukarno Hatta dengan mulus.
Selanjutnya
kami menuju ke Asrama Haji Pondok gede untuk mengambil Jatah air Zam zam
sebanyak 5 liter. Akhirnya saya bertemu dengan istri yang sudah menunggu hampir
satu jam. Saya tiba di rumah jam 4 pagi.
Alhamdulillah
akhirnya saya dapat berkumpul bersama keluarga kembali
Tapi masih banyak lagi kemudahan dan kenikmatan yang saya tidak
sadari, yang diberi Allah pada saat
ibadah haji.
Ada catatan lain saya
dapatkan dari perjalanan ibadah haji ini
:
1.Semakin menikmati ibadah yang diperintahkan
Allah melalui Nabi Muhammad SAW, yaitu shalat Lima waktu di tambah shalat
sunahnya.
2.Baru menyadari bagaimana seharusnya kita berhubungan
dengan sesama manusia ciptaanNya.
3.Menyadari bahwa kita harus menghormati sesama
manusia, dengan tidak memandang tingkat hirarki , status ekonomi maupun
profesi.
4.Menyadari , harus melakukan kebaikan di dunia
ini.
5.Mendahulukan kepenting orang lain, walau
mungkin kepentingan itu sangat bermanfaat bagi kita.
6.Menolong sesama umat manusia.
7.Merasakan terkabulnya doa pada saat wukuf,
dan menjalankankan permohonan di jalanNya.
8.Dapat mengenali siapa diri kita dihadapan
Allah yang Pencipta.
9.Selalu berserah diri padaNya dalam hal apapun.
10. Selalu
Bersyukur atas Nikmat yang telah diberiNya.