Rabu, 11 Desember 2013

MAKING TOFU



Setelah menjelajahi pasar bunga di Bandungan Ungaran, saya mencoba mencari sesuatu untuk pengganjal perut yang sudah mulai lapar. Saya bertanya kepada seseorang disana tentang makanan khas untuk sarapan pagi di daerah ini. Dia memberikan saran untuk mencoba tahu “Serasi” di warung yang tidak jauh dari pasar tersebut. Dengan segera saya mencari dan berjalan menuju lokasi yang diberitahukan tadi.

Tidak sampai Lima menit sampailah saya di warung itu, tampaknya warung itu baru buka dan masih tahap persiapan. Oh… beruntung saya ternyata sang pemilik warung itu mengatakan bahwa dia sudah siap untuk melayani kami. Langsung saya memesan tahu goreng. Sang Pemilik (karena satu hal terpaksa nama pemilik tidak di munculkan) kedai pun menawarkan ada makanan yang lebih khas lagi di warungnya itu yaitu tempe “gembus”. Wah tempe ini lain dari pada yang lain, teksturnya lembut. Setelah memesan makanan dan segelas kopi hitam tak lama kemudian dating pesanan saya itu. Tanpa menunggu lama langsung saya makan tahu goreng yang dimakan dengan cabe rawit atau sambal kecap yang disediakan, begitu pula dengan tempe gembus nya. Gurih dan nikmat sehingga rasa lapar pun sirna.


Seperti biasa, saya penasaran dimana membuat tahu tersebut. Dan saya  menanyakannya kepada pemilik warung itu. Wow  ternyata pemilik warung tersebut sekaligus pemilik pabrik pembuatan tahu yang dijualnya. Belum puas dengan rasa penasaran, saya memohon padanya untuk diijinkan untuk melihat proses pembuatan tahu. Keberuntungan sedang berpihak pada saya, Pemilik itu dengan senang hati mengajak saya untuk melihat proses pembuatan tahu.
 Dengan mengendarai mobil kami memasuki desa yang tidak jauh dari pinggir jalan dimana warung tahu tadi. Sepanjang perjalanan singkat itu kita disuguhkan oleh pemandangan pegunungan yang indah. Akhirnya, sampailah kami di suatu lapangan terbuka dimana mobil dapat diparkir. Saya mengikuti dari belakang dengan berjalan kaki menuju pabrik tahunya.

Sesampainya  di pabrik pembuatan tahu itu, Pemilik langsung mengajak saya untuk melihat pembuatan tahu dari bahan mentah hingga menjadi tahu. Ternyata tidak berbeda jauh dengan proses pembuatan tahu pada umumnya. Entah apa resep rahasianya pemilik tidak memberitahu kepada saya. 


Tapi tidak mengapa bagi  saya. Sambil mendengarkan pemilik memberikan informasi saya tetap melakukan pemotretan. Produksi yang dihasilkan oleh pabrik tahu ini, kalau dilihat dari pemakaian bahan kacang kedelai  mencapai  500 kg/hari. Cukup lumayan.
 

Ternyata Tahu dari pabrik ini sudah terkenal, terbukti dari seorang ibu yang bernama Ibu Saidah berasal dari Semarang yang sering mampir untuk membeli oleh-oleh sepulangnya dia dari Yogyakarta. Adapun rasa dan tekstur  dari tahu ini berbeda dengan tahu yang diproduksi di Sumedang maupun di Bogor yang pernah saya cicipi. Dari segi harga tidak jauh berbeda dengan harga di lain tempat. Harga satu bungkus yang berisi 10 tahu berukuran  4 x 4 cm itu dibandrol seharga Rp.7.500,-, Hm…cukup murah bukan..?

  Tahu sering dianggap makanan kelas bawah, tapi jangan salah bahan makanan yang satu ini , setiap per 100 gramnya mengandung 80 kkal energi, 10,9 gram protein, 4,7 gram lemak, 0,8 gram karbohidrat dan 0,1 gram lemak. Selain lima nutrisi penting ini, tahu juga kaya akan kalsium sekitar 223 mg, 183 mg fosfor dan 3,4 mg zat besi.Jadi jangan anggap remeh lagi dengan makanan yang satu ini, dimana saat ini harga makanan lain yang setara nutrisinya saat ini harganya sudah melambung tinggi.
Nah sempatkanlah apa bila anda berkunjung ke Bandungan , Ungaran untuk mencicipi tahu dan tempe "gembus"nya.
Setelah puas denga informasi dan pemotretan saya berpamitan dengan pemilik. Di pintu keluar dari pabrik ternyata ada kejutan ,disana sudah disediakan susu kacang kedelai  wow.. rasanya segar, beruntung sekali saya hari ini. Setelah menghabiskan segelas susu kedelai langsung saya meninggalkan pabrik tahu itu untuk kembali ke hotel  saya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar