Setelah menjelajahi pasar bunga
di Bandungan Ungaran, saya mencoba mencari sesuatu untuk pengganjal perut yang
sudah mulai lapar. Saya bertanya kepada seseorang disana tentang makanan khas
untuk sarapan pagi di daerah ini. Dia memberikan saran untuk mencoba tahu “Serasi” di warung yang tidak jauh dari
pasar tersebut. Dengan segera saya mencari dan berjalan menuju lokasi yang
diberitahukan tadi.
Tidak sampai Lima menit sampailah
saya di warung itu, tampaknya warung itu baru buka dan masih tahap persiapan.
Oh… beruntung saya ternyata sang pemilik warung itu mengatakan bahwa dia sudah
siap untuk melayani kami. Langsung saya memesan tahu goreng. Sang Pemilik
(karena satu hal terpaksa nama pemilik tidak di munculkan) kedai pun menawarkan
ada makanan yang lebih khas lagi di warungnya itu yaitu tempe “gembus”. Wah tempe ini lain dari pada
yang lain, teksturnya lembut. Setelah memesan makanan dan segelas kopi hitam
tak lama kemudian dating pesanan saya itu. Tanpa menunggu lama langsung saya
makan tahu goreng yang dimakan dengan cabe rawit atau sambal kecap yang
disediakan, begitu pula dengan tempe gembus nya. Gurih dan nikmat sehingga rasa
lapar pun sirna.
Seperti biasa, saya penasaran
dimana membuat tahu tersebut. Dan saya menanyakannya kepada pemilik warung itu. Wow
ternyata pemilik warung tersebut sekaligus pemilik pabrik pembuatan tahu
yang dijualnya. Belum puas dengan rasa penasaran, saya memohon padanya untuk
diijinkan untuk melihat proses pembuatan tahu. Keberuntungan sedang berpihak
pada saya, Pemilik itu dengan senang hati mengajak saya untuk melihat proses
pembuatan tahu.
Dengan mengendarai mobil kami
memasuki desa yang tidak jauh dari pinggir jalan dimana warung tahu tadi. Sepanjang perjalanan singkat itu kita disuguhkan oleh pemandangan pegunungan yang indah. Akhirnya, sampailah kami di suatu lapangan terbuka dimana mobil dapat diparkir. Saya
mengikuti dari belakang dengan berjalan kaki menuju pabrik tahunya.
Sesampainya di pabrik pembuatan tahu itu, Pemilik langsung
mengajak saya untuk melihat pembuatan tahu dari bahan mentah hingga menjadi
tahu. Ternyata tidak berbeda jauh dengan proses pembuatan tahu pada umumnya.
Entah apa resep rahasianya pemilik tidak memberitahu kepada saya.
Tapi tidak
mengapa bagi saya. Sambil mendengarkan
pemilik memberikan informasi saya tetap melakukan pemotretan. Produksi yang
dihasilkan oleh pabrik tahu ini, kalau dilihat dari pemakaian bahan kacang kedelai mencapai
500 kg/hari. Cukup lumayan.
Ternyata Tahu dari pabrik ini
sudah terkenal, terbukti dari seorang ibu yang bernama Ibu Saidah berasal dari
Semarang yang sering mampir untuk membeli oleh-oleh sepulangnya dia dari
Yogyakarta. Adapun rasa dan tekstur dari
tahu ini berbeda dengan tahu yang diproduksi di Sumedang maupun di Bogor yang
pernah saya cicipi. Dari segi harga tidak jauh berbeda dengan harga di lain
tempat. Harga satu bungkus yang berisi 10 tahu berukuran 4 x 4 cm itu dibandrol seharga Rp.7.500,-,
Hm…cukup murah bukan..?
Tahu sering dianggap makanan kelas bawah, tapi jangan salah bahan makanan yang satu ini , setiap per 100 gramnya mengandung 80
kkal
energi, 10,9 gram protein, 4,7 gram lemak, 0,8 gram karbohidrat dan 0,1
gram lemak. Selain lima nutrisi penting ini, tahu juga kaya akan kalsium
sekitar 223 mg, 183 mg fosfor dan 3,4 mg zat besi.Jadi jangan anggap
remeh lagi dengan makanan yang satu ini, dimana saat ini harga makanan
lain yang setara nutrisinya saat ini harganya sudah melambung tinggi.
Nah sempatkanlah apa bila anda berkunjung ke Bandungan , Ungaran untuk mencicipi tahu dan tempe "gembus"nya.
Nah sempatkanlah apa bila anda berkunjung ke Bandungan , Ungaran untuk mencicipi tahu dan tempe "gembus"nya.
Setelah puas denga informasi dan
pemotretan saya berpamitan dengan pemilik. Di pintu keluar dari pabrik ternyata
ada kejutan ,disana sudah disediakan susu kacang kedelai wow.. rasanya segar, beruntung sekali saya
hari ini. Setelah menghabiskan segelas susu kedelai langsung saya meninggalkan pabrik
tahu itu untuk kembali ke hotel saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar