Rabu, 14 Januari 2015

JALAN-JALAN KE JEPANG….(Hari ke 1 bagian 1)



Sebelumnya saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas tragedi jatuhnya pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501, semoga semua korban mendapatkan tempat yang layak disisi Tuhan dan untuk keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan….Aamiin.  Menyaksikan berita duka tragedi itu di televisi, membuat ciut nyali   saya karena akan melakukan perjalanan yang sudah dipersiapkan sejak  empat bulan yang lalu.  
 Perjalanan kali ini saya akan mengunjungi  Negara Jepang dan Perjalanan kali ini saya tidak sendiri, saya pergi bersama istri dan anak saya. Bayangkan  bagaimana tidak ciut nyali saya, tapi saya berpikir positif saja, bahwa umur itu di tangan Tuhan, disamping itu juga pihak maskapai yang saya akan tumpangi akan melakukan penerbangan di ketinggian 38000 kaki, yang menurut informasi yang saya dapat merupakan zona aman terbang di ketinggian itu.  Dengan pikiran dan semangat itu saya tetap akan melaksanakan perjalanan ke Jepang. 
Perjalanan ini kami rencanakan akan memakan waktu yang sangat singkat dikarenakan waktu libur anak saya yang sudah habis . Perencanaan untuk perjalanan ke Jepang ini selalu tidak terlaksana, dikarenakan pertimbangan antara libur sekolah dan waktu yang tepat untuk perjalanan ini, sehingga untuk perjalanan kali ini kami mengorbankan waktu sekolah anak kami untuk ijin selama satu minggu.  Dengan mengatur itinerary atau rencana perjalanan ini sepadat mungkin. Dan memilih tempat-tempat yang penting dan menjadi icon wisata di Jepang.


Perjalanan dimulai dari bandara Sukarno Hata, Jakarta.

Setelah menempuh penerbangan hampir 8 jam, Tibalah kami di Bandara Narita. Setelah selesai ritual imigrasi dan claim bagasi kami segera mencari kantor JR pass untuk menukar pesanan karcis Kereta api yang berlaku selama  sepuluh hari yang sudah kami pesan di Jakarta. Keramahan dan sifat menolong orang Jepang yang terkenal itu kami rasakan. 

Setelah mendapatkan kartu Pass JR, kami menuju kereta api Narita exspress yang akan mengantarkan kami ke Asakusa. Oh ya, dengan JR pass ini kita dapat memakai jasa kereta yang berlabel JR, termasuk kereta tercepat kedua Shinkansen Hakari dan JR Pass ini berlaku selama tujuh hari. Seperti biasanya, perjalanan saya itu boleh dikatakan semi back packer, sehingga kami menggerek koper kami masing2 menuju ke Hotel yang sudah kami pesan. Hotel kami berada tidak jauh dari stasiun Asakusa dan tepat di samping gerbang Kaminarimon. Segera kami chek in hotel. Hotel yang nyaman dan bergaya Jepang (tatami). Setelah istirahat , saya sudah tidak tahan untuk mengeksplore di area Sensoji temple (Kuil Sensoji).




Saya mulai dari gerbang Kaminarimon, gerbang ini mempunyai ketinggian lebih dari 8 meter. Gerbang ini terdapat lampion yang digantung ditengah-tengahnya. Konon berat lampion ini hampir 650 kg, Lampion ini berwarna merah dan bertuliskan  huruf kanji berwarna hitam. Di kiri dan kanan gerbang ini terdapat dua buah patung yang diletakkan pada ruangan berdinding kawat, Patung dewa petir Raijin dan dewa angin Fujin. Oh ya bagi yang tinggal di daerah lain dar Asakusa, pencapaian ke lokasi ini menggunakan kereta subway Ginza Line, dengan merogoh kocek 170  Yen untuk jarak dekat dan 240 Yen untuk jarak terjauh menuju stasiun Asakusa.




Setelah melewati gerbang Kaminarimon kita akan melewati jalan Nakamise yang mempunyai panjang 200 m. Dikiri dan kanan jalan yang tidak bisa dilewati kendaraan bermotor itu akan kita temui bangunan yang mempunyai fungsi sebagai kios. Kios-kios itu menyediakan makanan dan kerajinan tangan khas Jepang, souvenir dan pakaian.  Saat itu, Jalan  Nakamise sedang padat oleh para pengunjung baik untuk sekedar pelesir maupun untuk melakukan ritual keagamaan di kuil Sensoji.










Di akhir jalan Nakamise akan kita temui Gerbang Hozomon. Gerbang ini di hiasi oleh 3 buah lampion, satu berwarna merah dan dua berwarna emas di kiri dan kanan lampion Merah dengan tulisan kanji berwarna hitam. Gerbang yang berwarna merah beratap dua susun ini merupakan pintu masuk ke Kuil Sensoji ( Main hall).

 



  



































Setelah melalui Gerbang Hozomon ini akan kita temui di kiri dan kanan bangunan untuk melakukan ritual keagamaan. Bagunan di sebelah kiri digunakan untuk mendonasikan uang. Setelah mendonasikan pengunjung diberi Hio untuk dibakar pada bangunan sebelah Kanan.


Setelah dari bangunan ini dilanjutkan kebagunan sebelah kanan. Dimulai dengan melakukan ramalan. Oh ya konon  Ramalan di kuil sensoji ini terkenal keakuratannya.




Setelah itu dilanjutkan dengan membakar Hio, selanjutnya di letakan pada suatu wadah yang penuh asap. Asap tersebut lalu di arahkan ke muka dengan menggunakan tangan. 







Setelah itu menuju ke kolam dengan air pancur naga. Disini pengunjung mencuci tangan dan berkumur dengan air yang mengandung arti pembersihan dari hal-hal yang kurang baik.





 Setelah melakukan ritual-ritual awal, dilanjutkan ke dalam main Hall ( Kuil Sensoji). Didalam Main hall ini, terlihat para pengunjung melemparkan uang koin ke dalam wadah yang membatasi pengunjung dengan ruang dimana ada seorang biksu berdoa. Setelah melemparkan koin pengunjung berdoa dengan menyatukan kedua tangan mereka.







Setelah melihat prosesi didalam kuil, saya melanjutkan pemburuan saya. Disebelah kanan bangunan Main Hall terdapat bangunan lainnya yaitu Yakushido Hall dan Yogodo hall. Ada juga Awashimado Hall dan Zenizuka Jizodo Hall yang letaknya tidak jauh dari kedua bangunan tadi. Selain itu juga masih ada bangunan Kanondo hall dan Nitenmon Gate yang berada di timur Main Hall. Hari sudah mulai gelap karena pada musim dingin matahari bersinar hanya 9 jam,sehingga saya tidak dapat mengambil gambarnya.





 Begitu juga halnya dengan bangunan lainnya di sekitar Pagoda berlantai 5, yaitu Demboin dan Chingodo Hall. Oh ya konon Demboin adalah tempat tinggal untuk kepala Kuil Sensoji  beberapa generasi. Karena hari sudah gelap, cahaya lampu sudah menggantikan cahaya matahari dan masih ada tempat lainnya yang akan saya kunjungi mala mini. Untuk itu saya kembali ke Hotel untuk mandi dan siap-siap ke tempat lainnya. Perjalanan selanjutnya akan saya lanjutkan pada Jalan-jalan ke Jepang  ( hari ke 1 bagian 2).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar