Semalam setelah menyantap makan malam saya dengan menu ikan
bakar lalu di tambah dengan sambal dari daerah Sulawesi yaitu dabu-dabu,
sempat terpikir bagaimana perjalanan
ikan ini dari laut hingga menjadi santapan malam saya. Pagi
ini saya berencana untuk mengunjungi pelabuhan di utara Jakarta dimana kapal Pukat menurunkan muatan ikannya, yaitu Pelabuhan
Perikanan Samudra Nizam Zachman Jakarta.Pukul 5 pagi, dengan
berkendaraan pribadi saya menuju ke pelabuhan. Perjalanan dari tempat tinggal
saya memerlukan waktu sekitar satu setengah jam, sehingga saya tiba di
pelabuhan sekitar jam 6.30 pagi. Awalnya saya berpikir pelabuhan masih sepi dan
belum ada kegiatan setelah bertanya pada
seseorang di sana ternyata saya salah waktu dan kegiatan sudah berakhir. Dengan sedikit kecewa saya tetap mencari informasi yang saya butuhkan
Dipelabuhan sudah banyak kapal yang bersandar , tampak
sedikit kegiatan nelayan menurunkan ikan ke darat. Kegiatan Awak kapal yang
saya lihat ada yang sedang tidur lelap, ada yang sedang memperbaiki
kapalnya,ada yang sedang bercengkrama sesama nelayan diatas kapal. Oh beruntung
saya ternyata masih ada satu kapal yang ternyata baru akan menurunkan ikannya
pada jam 7 nanti, wow jadi tidak sabar
menunggunya.
Sambil
menungggu jam 7, saya menyusuri pelabuhan itu sambil mengabadikan
kapal-kapal yang bersandar dengan
beraneka warna, sungguh pemandangan yang bagus. Setelah menyusuri pelabuhan itu, saya
kembali ke kapal yang akan menurunkan hasil tangkapannya tadi.
Saya menemui awak kapal itu yang bernama Jeffry, beliau
adalah salah satu anak buah kapal (ABK) yang bersedia diminta waktunya untuk
diwawancarai. Percakapan dimulai dari bentuk, jenis dan bobot Kapal itu sendiri.
Bentuk kapalnya tidak terlalu besar dan
juga tidak terlalu kecil, Kapal itu berukuran 20 meter panjang dan 5 meter
lebarnya. Kapal itu boleh di sebut sebagai kapal “Pukat” dengan mempunyai
jaring untuk menangkap seluas 80 meter persegi yang bisa menangkap ikan sekitar
500 kg .Untuk satu musim berlayar kapal ini memerlukan
lebih kurang 60 ton bahan bakar, adapun bahan bakar yang dipakai adalah Solar.
Untuk konsumsi seharinya kapal ini memakai lebih kurang 1 ton bahan bakar Solar.
Pemakaian Bahan bakar ini di distribusikan untuk penggerak Chiller ( pendingin
ikan), Mesin pendorong kapal dan generator listrik untuk penerangan di malam
hari. Jadi sudah terbayangkan lama perjalanan kapal ini di laut. Kapal ini
hanya dikhususkan untuk menangkap ikan Tuna dan ikan Cakalang saja. Adapun
daerah operasi penangkapannya adalah di laut dekat negara Srilangka.
Kemudian terlihat awak lain yang akan menurunkan ikan sudah siap
melaksanakan tugasnya. Sedikit demi sedikit ikan di keluarkan dari lambung
kapal yang dilengkapi oleh alat pendingin yang serupa dengan freezer di lemari
pendingin. Ikan yang dikeluarkan saat itu adalah ikan Cakalang yang berukuran berat hampir 2 kg tiap
ekornya. Tiap kilogramnya ikan di bandrol harga sebesar Rp.10.000,-. Ikan yang
sudah dikeluarkan kemudian
ditimbang dan di bawa ke
pelelangan ikan dan lanjut ke pedagang ikan.
2. Daging ikan bila ditekan terasa keras.
3. Mata jernih menonjol dan cembung
4. Sisik ikan segar masih kuat melekat kuat dan mengkilat, sisik masih utuh tidak banyak yang lepas.
5. Insang berwarna merah
6. Sirip kuat
7. kulit dan daging ikan tidak mudah robek, terutama pada bagian perut. Tidak berbau busuk.
Panganan yang satu ini penuh dengan : (http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan)
Ada anekdot bahwa ikan yang kita makan dirumah atau pun di warung
nasi adalah ikan yang sudah “mati” 5 kali. Maksud dari anekdot itu adalah perjalanan
ikan itu sampai ke piring saji. Pertama adalah ditangkap dari nelayan lalu yang
kedua dijual di pelelangan lalu yang ke tiga di beli oleh agen lalu yang ke
empat dibeli oleh pedagang eceran dan akhirnya yang ke lima dibeli oleh kita. Selama perjalan itu ikan
selalu diberi es agar selalu tetap segar. Jadi terbayang kan kesegaran ikan
sampai dengan harga ikannya? Dari nelayan hingga kita yang beli.
Akan tetapi anda jangan ambil pusing, karena ada tips untuk memilih ikan yang segar yaitu :
1. Warna kulit terang dan cerah
Jadi di sini kita dapat memilih ikan mana yang akan kita
makan, mau yang mati 2 kali? atau yang mati 4 kali ?.....
Akan tetapi anda jangan ambil pusing, karena ada tips untuk memilih ikan yang segar yaitu :
2. Daging ikan bila ditekan terasa keras.
3. Mata jernih menonjol dan cembung
4. Sisik ikan segar masih kuat melekat kuat dan mengkilat, sisik masih utuh tidak banyak yang lepas.
5. Insang berwarna merah
6. Sirip kuat
7. kulit dan daging ikan tidak mudah robek, terutama pada bagian perut. Tidak berbau busuk.
Panganan yang satu ini penuh dengan : (http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan)
- Omega 3, untuk proses perkembangan otak pada janin dan penting untuk perkembangan fungsi syaraf dan penglihatan bayi.
- Mengandung serat protein yang pendek sehingga mudah di cerna
- Kaya akan asam amino seperti taurin untuk merangsang pertumbuhan sel otak balita.
- Vitamin A dalam minyak hati ikan untuk mencegah kebutaan pada anak
- Vitamin D dalam daging dan minyak hati ikan untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang
- Vitamin B6 untuk membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan kerusakan syaraf
- Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah, membantu metabolisme lemak, dan melindungi jantung juga kerusakan syaraf
- Zat besi yang mudah di serap oleh tubuh
- Yodium untuk mencegah terjadinya penyakit gondok dan hambatan pertumbuhan anak
- Selenium untuk membantu metabolisme tubuh dan sebagian anti oksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas
- Seng yang membantu kerja enzim dan hormon
- Fluor yang berperan dalam menguatkan dan menyehatkan gigi anak.