Selasa, 29 Oktober 2013

Ikan Mati 5 Kali ?



Semalam setelah menyantap makan malam saya dengan menu ikan bakar lalu di tambah dengan sambal dari daerah Sulawesi yaitu dabu-dabu,  sempat terpikir bagaimana perjalanan  ikan ini dari laut hingga menjadi santapan malam saya.  Pagi ini saya berencana untuk mengunjungi pelabuhan di utara Jakarta dimana kapal Pukat  menurunkan muatan ikannya, yaitu Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachman Jakarta.Pukul 5 pagi, dengan berkendaraan pribadi saya menuju ke pelabuhan. Perjalanan dari tempat tinggal saya memerlukan waktu sekitar satu setengah jam, sehingga saya tiba di pelabuhan sekitar jam 6.30 pagi. Awalnya saya berpikir pelabuhan masih sepi dan belum ada  kegiatan setelah bertanya pada seseorang di sana ternyata saya salah waktu dan kegiatan sudah berakhir.  Dengan sedikit kecewa saya tetap mencari  informasi yang saya butuhkan 





Dipelabuhan sudah banyak kapal yang bersandar , tampak sedikit kegiatan nelayan menurunkan ikan ke darat. Kegiatan Awak kapal yang saya lihat ada yang sedang tidur lelap, ada yang sedang memperbaiki kapalnya,ada yang sedang bercengkrama sesama nelayan diatas kapal. Oh beruntung saya ternyata masih ada satu kapal yang ternyata baru akan menurunkan ikannya pada  jam 7 nanti, wow jadi tidak sabar  menunggunya.

Sambil menungggu jam 7, saya menyusuri pelabuhan itu sambil mengabadikan kapal-kapal  yang bersandar dengan beraneka warna, sungguh pemandangan yang bagus. Setelah menyusuri pelabuhan itu, saya kembali ke kapal yang akan menurunkan hasil tangkapannya tadi.

 


















Saya menemui awak kapal itu yang bernama Jeffry, beliau adalah salah satu anak buah kapal (ABK) yang bersedia diminta waktunya untuk diwawancarai. Percakapan dimulai dari bentuk, jenis dan bobot Kapal itu sendiri. Bentuk  kapalnya tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, Kapal itu berukuran 20 meter panjang dan 5 meter lebarnya. Kapal itu boleh di sebut sebagai kapal “Pukat” dengan mempunyai jaring untuk menangkap seluas 80 meter persegi yang bisa menangkap ikan sekitar 500 kg .Untuk satu musim berlayar kapal ini memerlukan lebih kurang 60 ton bahan bakar, adapun bahan bakar yang dipakai adalah Solar. Untuk konsumsi seharinya kapal ini memakai lebih kurang 1 ton bahan bakar Solar. Pemakaian Bahan bakar ini di distribusikan untuk penggerak Chiller ( pendingin ikan), Mesin pendorong kapal dan generator listrik untuk penerangan di malam hari. Jadi sudah terbayangkan lama perjalanan kapal ini di laut. Kapal ini hanya dikhususkan untuk menangkap ikan Tuna dan ikan Cakalang saja. Adapun daerah operasi penangkapannya adalah di laut dekat negara Srilangka.

Kemudian terlihat awak lain yang akan menurunkan ikan sudah siap melaksanakan tugasnya. Sedikit demi sedikit ikan di keluarkan dari lambung kapal yang dilengkapi oleh alat pendingin yang serupa dengan freezer di lemari pendingin. Ikan yang dikeluarkan saat itu adalah ikan Cakalang  yang berukuran berat hampir 2 kg tiap ekornya. Tiap kilogramnya ikan di bandrol harga sebesar Rp.10.000,-. Ikan yang sudah dikeluarkan kemudian  ditimbang  dan di bawa ke pelelangan ikan dan lanjut ke pedagang ikan.



Ada anekdot bahwa ikan yang kita makan dirumah atau pun di warung nasi adalah ikan yang sudah “mati” 5 kali. Maksud dari anekdot itu adalah perjalanan ikan itu sampai ke piring saji. Pertama adalah ditangkap dari nelayan lalu yang kedua dijual di pelelangan lalu yang ke tiga di beli oleh agen lalu yang ke empat dibeli oleh pedagang eceran dan akhirnya yang ke lima  dibeli oleh kita. Selama perjalan itu ikan selalu diberi es agar selalu tetap segar. Jadi terbayang kan kesegaran ikan sampai dengan harga ikannya? Dari nelayan hingga kita yang beli.


Jadi di sini kita dapat memilih ikan mana yang akan kita makan, mau yang mati 2 kali? atau yang mati 4 kali ?.....

Akan tetapi anda jangan ambil pusing, karena ada tips untuk memilih ikan yang segar yaitu :
1. Warna kulit terang dan cerah
2. Daging ikan bila ditekan terasa keras.
3. Mata jernih menonjol dan cembung
4. Sisik ikan segar masih kuat melekat kuat dan mengkilat, sisik masih utuh tidak banyak yang lepas.
5. Insang berwarna merah
6. Sirip kuat
7. kulit dan daging ikan tidak mudah robek, terutama pada bagian perut. Tidak berbau busuk.


Panganan yang satu ini penuh dengan : (http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan)
Nah tunggu apalagi ? segeralah berburu ikan dipasar.....













Tidak ada komentar:

Posting Komentar