Rabu, 27 November 2013

THE PEOPLE PARK AT CIGANJUR



Tampaknya setahun terakhir ini, Jakarta giat membenahi taman kota. Kegiatan dini dapat diukur dari semangat pemimpin Jakarta Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama untuk membenahi dan menambah taman demi mencapai target mewujudkan 30 persen RTH (Ruang Terbuka Hijau ) dari total luas Jakarta wajib dikawal. Apalagi, Jakarta masih menyimpan banyak potensi RTH cukup besar. Untuk itu masyarakat merindukan taman untuk bermain, seperti diketahui bahwa hampir sudah tidak ada Ruang Terbuka Hijau ditengah kota Jakarta.


Bersyukur, keinginan masyarakat untuk memiliki taman itu sudah dapat dinikmati walau belum banyak  yang sudah dibuat. Salah satu taman tersebut yang  berlokasi di jalan Muhamad Khafie 1 Ciganjur Jakarta Selatan. Siapa yang tidak kenal daerah Ciganjur ini, karena ciganjur terdapat rumah pribadi mantan Presiden Abdurrahman Wahid ( Gusdur). 
Taman ini hampir di setiap akhir pekan dikunjungi masyarakat Ciganjur maupun sekitarnya. Taman yang berukuran luas lebih kurang 1.1 hektar ini di tata sedemikian rupa sehingga tampak asri. Bukan main, selama ini saya selalu mendambakan taman kota yang selalu saya saksikan di film-film luar negeri betapa nyamannya, kita dapat berolah raga, bercanda ria , bercengkrama bersama keluarga. Sekarang saya dapat menikmatinya tanpa harus jauh-jauh untuk mencapainya. Disamping itu aktivitas lainnya ada yang memanfaatkan berfoto untuk “pre wedding”.  Di dalam taman ini kita dapat menemukan Angsa yang di lepas bebas. 



Melihat angsa tersebut berenang di danau buatan ,anak-anak kecil sangat menikmati, sesekali menyantap makanan yang disuapi oleh ibunya. 
 


Tapi para orang tua juga harus berhati-hati agar terus mengawasi anak-anaknya agar tidak tercebur ke kolam dan di “sosor” angsa.“Joging track” yang disediakan tidak luput dimanfaatkan untuk melakukan lari-lari kecil maupun bersepeda.












Untuk pencapaian kelokasi ini tidak sulit, dengan ongkos  Rp 8.000,- dari terminal Bus pasar Minggu dengan Mikrolet M 20 anda akan sampai dilokasi ini. Tepatnya lokasi ini dikenal dengan turunan/ tanjakan Dr Herman Soesilo.  Saran saya untuk tidak membawa kendaraan roda empat dikarenakan tempat parkir tidak terlalu luas.

Satu kekhawatiran saya, seperti biasanya dimana ada keramaian di  Jakarta pasti para pedagang kali lima akan segera menggelar dagangannya. Untuk itu saya berharap Pemda Provinsi DKI terus mengawasi dan menangani dari pedagang tersebut, agar kualitas taman itu tidak tercemar dengan munculnya “pedagang kaki lima”.

Ayo tunggu apa lagi, siapkan waktu libur anda untuk mengunjungi taman  yang tidak dipungut biaya ini.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar