Sabtu, 11 Januari 2014

PEMBUATAN IKAN ASAP ( MANGUT ) KHAS SEMARANG



Dengan informasi yang saya terima dari teman  yang gemar dengan kuliner khas Indonesia, dia memberitahukan bahwa ada satu  bahan makanan yang mana bahan makanan itu dibuat dari ikan yang diproses melalui  pengasapan yang lebih dikenal dengan nama  “MANGUT”. Olahan makanan dari bahan ikan asap tersebut paling asik dimakan dengan dengan sambal atau diolah menjadi sayur mangut.


Mendapat informasi tersebut, saya lalu mencoba cari tahu dimana letak pembuatannya dan ingin mengunjunginya. Dengan zaman informasi yang canggih, dengan mudah saya  mendapatkan lokasi pembuatan Mangut tersebut. Lokasi tersebut  berada di  Semarang , tepatnya di tepi Kali Asin Bandarharjo  Semarang  Utara. Dengan persiapan cepat pula  saya berangkat ke Semarang. Singkat cerita tibalah saya di Semarang. Di semarang, jatah sarapan pagi saya tidak saya ambil, saya berusaha mencari sarapan dengan sayur mangut. Untunglah tidak jauh dari Hotel saya menginap ada warung nasi yang menyediakan menu itu. Memang Lezat dan mempunyai sensasi lain. Setelah menyantap sarapan dengan sayur Mangut, menyiapkan peralatan foto saya dan berangkat menuju Semarang Utara.


Jalan menuju “pabrik” Mangut saya disuguhkan oleh pemandangan yang sangat menarik  dan sangat fotogenik , kondisi air kali yang berwarna Hitam tapi tidak terlalu menimbulkan bau, tanpa banyak bicara saya langsung mengambil foto. Oh ya ada satu informasi yang saya dapatkan bahwa apabila malam hari turun hujan biasanya sungai ini akan meluap terutama kalau terjadi pasang naik di laut, mengingat lokasi ini berada di dekat muara.

Tidak lama kemudian mulai tampak terlihat cerobong-cerobong yang mengeluarkan asap. Ternyata tempat pembuatan Mangut tidak jauh dari pabrik-pabrik besar yang berlokasi tepat di sebelah pembuatan mangut. Akhirnya saya sampai di pembuatan Mangut. 

Dari luar penampakan “pabrik” mangut ini tidak tampak sebuah pabrik, beratapkan seng tanpa dinding yang permanen tampak asap putih yang mengepul ke udara. Dengan tidak mau rugi saya langsung ambil foto di salah satu pabrik itu, tentunya dengan minta ijin terlebih dahulu pada pekerja di dalamnya. Anehnya saya tidak menemukan “boss” pabrik. 






Seperti biasa rasa penasaran saya tiba, dengan sedikit wawancara dengan salah satu pekerja disana saya menayakan prosesi pembuatan ikan Mangut. Proses dimulai dengan memotong ikan menjadi beberapa bagian, bagian kepala dipisahkan yang kemudian dijemur hingga kandungan airnya berkurang sebelum dibakar nanti. Sedangkan untuk bagian badan ikan di potong potong yang kemudian diletakkan diatas ram kawat. Sementara itu batok kelapa dibakar didalam tungku pengasapan, setelah panas ram ram kawat tadi diletakkan diatasnya.

Hanya dengan waktu 10 menit tiap sisinya, mangut sudah matang siap dijual. Ikan yang biasa dipakai untuk diasap adalah jenis ikan Tongkol dan Manyung. Kunci  atau rahasia agar mendapatkan hasil yang baik pada proses pengasapan , pekerja harus menjaga agar selama pengasapan batok kelapa yang sudah menjadi arang agar tidak mengluarkan api, karena membuat ikan menjadi gosong nantinya. Apabila ada api, maka akan di perciki air, sehingga asap yang mengepul akan bertambah bertambah banyak.







Dalam bisnis 'Mangut' ini, sehari pesanan ikan mangut bisa mencapai 500 kg , bahkan kalau sedang ramai pesanan bisa mencapai 600 sampai 800 kg. Harga jual per kilo nya dibandrol 30 ribu rupiah saja, dan untuk bagian kepala, harganya lebih murah dan dibandrol 20 ribu rupiah. Pendistribusian hasil didistribusikan ke pasar dan warung-warung. Batok kelapa yang dibakar tadi yang sudah menjadi arangpun dijual.


Setelah puas mendapatkan informasi , dengan badan yang sudah berbau asap saya meninggalkan lokasi sesekali saya mengambil foto yang menurut saya terlewati.





































Tidak ada komentar:

Posting Komentar